Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal :299 Halaman
Alih Bahasa : Tanti Lesmana dan Rosi L. Simamora
Saya menonton film The Painted Veil ini beberapa tahun yang lalu. Filmnya membuat saya terpikat pada Edward Norton yang memerankan Walter Fane. Edward Norton dan tatapan sendunya. Luckly dalam film kita tidak bisa membaca apa yang si tokoh pikirkan. Jika ia mungkin saya akan membenci sosok Kitty dari dulu. Such a shallow minded woman. Dan ending dalam filmnya pun dipermanis.
Kitty tumbuh besar di masa dimana seorang anak perempuan dibesarkan hanya untuk “menangkap” calon suami potensial. Kitty tergolong kepada perempuan muda yang cantik dan ceria dan diharapkan dapat menjaring calon2 potensial. Namun ketika mencapai umur 25 tahun dan belum juga menikah, seluruh keluarga, terutama ibunya mulai merasa gelisah (oh please!!).
Ditambah dengan kenyataan bahwa adik perempuan Kitty, Doris yang selama ini tidak terlalu diunggulkan ternyata lebih dahulu memiliki calon suami dan akan segera menikah. Kitty berada dalam posisi terpojok.
Pada saat itu hanya tersisa satu orang pemuda yang masih mendekatinya. Seorang dokter sekaligus ahli bakteri bernama Walter Fane. Kitty sebenarnya menganggap Walter sebagai orang yang terlalu serius dan membosankan. Namun ia tidak memiliki pilihan lain, Kitty pun menerima lamaran Walter dan mereka segera melangsungkan pernikahan.
Setelah menikah, Walter membawa Kitty ke Hongkong, tempatnya ditugaskan. Tidak butuh waktu lama bagi Kitty untuk menjalin affair dengan seorang pria tampan tapi (menurut saya) sama bodoh, egois dan dangkalnya dengan Kitty yang juga merupakan salah satu pejabat terkemuka di koloni tersebut. Pria itu bernama Charles Towsend dan ia juga sudah menikah.
Suatu ketika Walter mengetahui affair tersebut. Sebagai penyelesaian Walter menawarkan dua alternatif pada Kitty. Yang pertama adalah Kitty ikut dengannya ke suatu daerah terpencil dimana wabah kolera sedang merajalela. Kedua, Walter akan menceraikan Kitty dengan syarat Charles harus menandatangani perjanjian secara tertulis yang menyatakan bahwa dirinya juga akan menceraikan istrinya dan menikahi Kitty seminggu setelah Walter menceraikan Kitty.
Kitty yang pemikirannya dipenuhi oleh khayalan2 yang tidak masuk akal tentu saja memilih untuk mencoba alternatif kedua terlebih dahulu. Ternyata oh ternyata Charles tentu saja menolak untuk menceraikan istrinya demi menikahi Kitty. Charles tidak mau jabatannya terancam karena skandal tersebut. Charles bahkan menyarankan Kitty untuk ikut dengan Walter. Kitty yang malang pun merasa tertipu dan dipermainkan.
Walter dan Kitty pun pindah ke suatu daerah terpencil bernama Mei tan fu. Walter akan membaktikan dirinya untuk mengatasi wabah kolera disana. Sedangkan Kitty dari awal sudah merasa bahwa ini adalah misi bunuh diri dan merasa pasrah akan apa yang terjadi. Apakah pada akhirnya Walter akan memaafkan Kitty? Apakah Kitty pada akhirnya akan menjadi manusia yang lebih baik? Saya lebih menyukai versi filmnya dari pada cerita aslinya walaupun ending di versi filmnya lebih klise. Dan oh oh oh sepanjang isi buku terbayang2 tatapan kecewa dan sedihnya Edward Norton. Ini quote yang membuat saya merasa ikut sedih akan nasib Walter, tapi saya lebih menyukai quote versi bhs inggrisnya yang saya catut dari goodreads.
“I had no illusions about you,’ he said. ‘I knew you were silly and frivolous and empty-headed. But I loved you. I knew that your aims and ideals were vulgar and commonplace. But I loved you. I knew that you were second-rate. But I loved you. It’s comic when I think how hard I tried to be amused by the things that amused you and how anxious I was to hide from you that I wasn’t ignorant and vulgar and scandal-mongering and stupid. I knew how frightened you were of intelligence and I did everything I could to make you think me as big a fool as the rest of the men you knew. I knew that you’d only married me for convenience. I loved you so much, I didn’t care. Most people, as far as I can see, when they’re in love with someone and the love isn’t returned feel that they have a grievance. They grow angry and bitter. I wasn’t like that. I never expected you to love me, I didn’t see any reason that you should. I never thought myself very lovable. I was thankful to be allowed to love you and I was enraptured when now and then I thought you were pleased with me or when I noticed in your eyes a gleam of good-humored affection. I tried not to bore you with my love; I knew I couldn’t afford to do that and I was always on the lookout for the first sign that you were impatient with my affection. What most husbands expect as a right I was prepared to receive as a favor.”
Poor fella!! How come you love her so much..
GEMES!
waktu nonton filmnya pun, masih have no idea dari mana sih si cowo ini bisa cinta sama Kitty???? dari mananya??? sebel deh.
Hahahaha.. Ana ikutan esmosi jiwa, aku juga nda ngerti na.. Apalagi kalo dibukunya diceritakan tentang pemikiran2 Kitty, tambah ngeselin lagi 🙂
Sama sekali nggak tahu tentang buku maupun filmnya. hehehe
Wishlist bakal nambah satu lagi nih. Eh apa dah masuk yah ?
Kode in ke Secret Santa al 🙂 wkwkwkwk…
belum baca bukunya
baca ‘catutan’ quote nya …gimana gitu..:)
Iya, itu paragraf yang paling menggambarkan betapa ngenes nya nasib mas Walter Fane 😉
I was thankful to be allowed to love you … karena cinta itu memang buta begituuuuu lhooooo. Bukan “mengapa dia mencintainya”, tapi “terima kasih karena diijinkan mencintainya” #eh
Ohohohoh.. Curcol nih dion, jangan galau-galau ya nak.. Ini kutipan artikel yang aku ambil dari blog ku yang lama, sumbernya dari Majalah National Geographic.
Seorang antropolog bernama Helen Fisher meneliti tentang cinta dalam arti sebenarnya, dengan pertolongan mesin MRI. Fisher dan rekan-rekannya mengumpulkan orang-orang yang telah “jatuh cinta habis-habisan” sekitar tujuh bulan. Begitu di dalam mesin MRI orang-orang ini ditunjukkan dua buah foto, satu foto orang yang tidak mereka kenal, dan satunya lagi foto orang yang mereka cintai.
Saat masing-masing subyek memandang kekasih hatinya, bagian otak yang terhubung dengan imbalan dan kesenangan_bagian ventral tegmental dan caudate nucleus_menyala. Cinta menyalakan caudate nucleus karena merupakan pangkalan yang sarat dengan saraf penerima untuk pemancar saraf yang disebut dopamin.
Dalam dosis yang tepat dopamin menciptakan kekuatan, kegembiraan, perhatian yang terpusat, serta dorongan yang kuat untuk mendapatkan imbalan. Inilah sebabnya saat baru jatuh cinta kita terjaga sepanjang malam, memandang matahari terbit, berpacu, meluncur cepat dengan ski menuruni tebing yang biasanya terlampau curam untuk kemampuan kita. Cinta membuat kita menempuh resiko besar, yang kadang-kadang tidak dapat diatasi.
Donatella Marazitti meneliti aspek biokimia dari cinta. Kadar serotonin antara orang yang jatuh cinta dengan penderita gangguan obsesif-kompulsif sama-sama lebih rendah 40% dari orang-orang normal. Artinya cinta dan gangguan obsesif kompulsif kemungkinan memiliki ciri kimiawi serupa. Artinya : cinta dan gangguan jiwa mungkin sulit untuk dibedakan. Artinya : Jangan jadi bodoh. Jauhi saja.
Fillmnya indah, apalagi Edward Nortonnya 😀 Penasaran dengan buku ini habis nonton filmnya sudah lama banget, yang jelas inget Kittnya selingkuh aja haha…
Iya. Film nya sempet bikin aku nangis. Waktu baca buku ini aku malah sibuk sebel sama Kitty :p
aku suka banget sama Walter, kasian, aku juga suka quote itu mb menandakan betapa besar cinta Walter sama Kitty 😦
Iya. quote yang bikin aku kasian banget, hehehe..
Reblogged this on Baca Klasik.